



Apakah overpopulasi anjing & kucing liar merupakan masalah besar ?
Di Amerika serikat, lebih dari 50.000 anak kucing & anjing lahir setiap harinya. Dari sekian banyak anjing dan kucing ini hanya 1/5 nya yang bisa mendapatkan rumah, sisanya berkeliaran secara liar, terabaikan atau mendapat perlakuan kasar.
Setiap tahunnya, 6-8 juta anjing & kucing ini masuk penampungan hewan dan sekitar setengahnya (3-4 juta) harus di euthanasi karena tidak ada yang ingin memelihara mereka.
Di Amerika Serikat terdapat sekitar 4.000 - 6.000 penampungan anjing & kucing. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya mempunyai beberapa penampungan hewan.
Lalu bagaimana dengan Indonesia ? apakah Kelebihan populasi kucing/anjing ini menjadi masalah ?
Meskipun belum ada penelitian menyeluruh mengenai populasi anjing/kucing liar, di beberapa tempat populasi mereka dirasakan mulai meningkat dan bila tidak segera ditangani, bisa menyebabkan over populasi.
Meskipun belum terasa mengganggu, beberapa orang & komunitas penyayang hewan mulai merasakan peningkatan populasi kucing-kucing ini. Kontrol populasi dirasakan perlu untuk mengurangi jumlah kucing liar yang "menderita" karena tidak mendapatkan penghidupan berupa tempat tinggal & makanan yang layak.
Selain masalah kesejahteraan hewan, kontrol populasi juga dapat mengurangi resiko penyebaran & penularan penyakit-penyakit yang dapat menular ke manusia seperti Rabies, Toxoplasmosis, dll.
Suntik KB, Neuter : castration & Spay
Cara paling murah untuk mengendalikan populasi kucing milik anda, adalah dengan mencegah kucing betina anda kawin. Pisahkan/kandangkan kucing betina anda dari pejantan. Terutama pada saat sedang birahi/minta kawin. Kelemahan cara ini adalah, kadang-kadang tanda-tanda birahi tidak sempat teramati, dan begitu teramati kucing sudah kawin terlebih dahulu.
Siklus reproduksi kucing betina bisa dihentikan sementara dengan injeksi hormon sintetis. Hormon yang digunakan biasanya medroksiprogesteron yang juga digunakan oleh manusia untuk program KB. Satu kali suntikan KB bisa megendalikan siklus reproduksi kucing betina hingga 2-3 bulan. Namun untuk jangka panjang metode ini kurang baik karena dapat meningkatkan resiko kucing betina terkena pyometra (radang/nanah di rahim).
Istilah neuter (bahasa Inggris) diartikan sebagai pembuangan semua atau sebagian besar organ reproduksi. Meskipun kata neuter bersifat umum, bisa untuk jantan & betina, dalam penggunaannya neuter lebih sering merujuk ke hewan jantan.
Istilah steril untuk hewan jantan sering disebut castration. Padanannya dalam bahasa indonesia adalah kebiri yang dalam bahasa kedokteran sering disebut kastrasi atau orchidektomi. Yaitu membuang organ testis yang merupakan penghasil spermatozoa melalui proses bedah/operasi. Kebiri ini bersifat permanen.
Spay ditujukan untuk hewan betina. Yaitu membuang organ reproduksi rahim dan atau indung telur (ovarium) melalui proses operasi. Dalam istilah kedokteran disebut histerektomi (rahimnya saja yang dibuang), ovariektomi (indung telur saja yang dibuang) atau bila dibuang indung telur dan rahimnya sekaligus disebut ovariohisterektomi, disingkat OH (baca : O Ha). Seperti kebiri, spay/OH ini juga bersifat permanen.
Yang bisa kita lakukan lakukan
- Kontrol populasi kucing milik anda dengan mencegah/mengurangi perkawinan yang tidak diinginkan.
- Kendalikan siklus reproduksi kucing anda dengan suntik KB atau lebih baik lagi steril (dimandulkan melalui proses bedah/operasi).
- Mensosialisasikan masalah kelebihan populasi kucing-kucing liar ini kepada orang lain agar mereka menyadari & dapat mengambil tindakan yang tepat untuk membantu mengendalikan populasi.
- Bekerja sama dengan yayasan/komunitas penyayang hewan untuk bersama-sama mengendalikan populasi kucing-kucing liar. (drh. Neno WS)